ASAL USUL YASINAN DAN TAHLILAN

Bagikan ke Teman! :




BAB 1 SEKILAS YASINAN DAN TAHLILAN

Diposkan oleh: Muhammad Soleh - Jumat, 29 Oktober 2010
Kata Yasinan dan Tahlilan seakan telah mendarah daging dihati masyarakat luas, terutama ditanah air kita Indonesia, secara umum dapat di pahami bahwa dua kata tersebut diatas biasanya berkaitan dengan peristiwa kematian, yang mana dua kata ...ini diungkapkan dalam bentuk seperti acara peringatan terhadap kematian tersebut.

Acara yang diadakan oleh ahli mayit ini dihadiri oleh para kerabat , para tetangga, masyarakat sekitar, dan terkadang dengan mengundang beberapa orang jauh yang dianggap berpengaruh didaerah tersebut, hanya saja di beberapa tempat ada yang dibedakan/disendirikan antara yasinan yang biasanya diadakan pada malam jum’at dengan tahlilan yang dikaitkan dengan hitungan perhari dari kematian atau kadang disatukan dua acara tersebut dalam satu acara (hal ini sebagaimana survey Penulis dari sekitar 20 santri yang berasal dari propinsi yang berada di Indonesia). Dimulai dengan acara bacaan pujian, surat yasin atau surat yang lain, zikir-zikir, serta doa-doa yang ditujukan kepada sang mayit di alam kubur, sampai diakhiri dengan hidangan aneka makanan yang lebih dari alakadarnya, ditambah lagi biasanya mereka pulang dengan buah tangan (berkat) untuk dibawa pulang.

Dinamai yasinan karena diantara bacaan-bacaanya ada surat yasin yang menurut mereka ada berbagai keutamaan lebih disbanding surat-surat yang lain (padahal semua hadist yang menjelaskan keutamaan surat yasin tidak lepas dari derajat ‘lemah bahkan palsu’ sebagaimana yang akan kami sebutkan insya Allah). Dan dinamai tahlilan karena termasuk yang dibaca diantara dzikir-dzikirnya adalah kalimat “La ilaha illallah (kailmat ini disebut Tahlil).

Sudah menjadi kelaziman kalau ada yasinan dan tahlilan mesti ada aneka hidangan yang biasanya lebih dari sekedarnya, dan acara yang banyak dijumpai di pedesaan ini ternyata dijumpai diperkotaan juga, hanya saja kalau didaerah perkotaan biasanya acara ini berlangsung agak ringkas/cepat, dan aneka makanannya dihidangkan lebih praktis yaitu dengan cara membagi nasi kotak plus minuman didalamnya atau semisalnya.

Acara ini tidak hanya sekali diadakan, bahkan biasanya akan diadakan dari hari pertama dan atau diteruskan sampai hari ketujuh dari hari kematiannya, tiap malam jumat atau bisa berbeda menurut kebiasaan disuatu daerah tertentu, seperti hari keempat puluh, keseratus, keseribu (nyewu) atau diadakan setiap tahun.

Acara ini asal usulnya adalah dari warisan nenek moyang yang sudah berabad-abad lamanya, dan entah siapa pencentusnya, yang jelas acara ini dimaksudkan untuk mengirimkan pahala bacaan-bacaan khusus buat mayit.

Acara ini telah menjadi satu keharusan yang memberatkan dan terpaksa diadakan oleh ahli mayit, sehingga sulit untuk dihindarkan, apalagi dihapuskan, bahkan tidak jarang diantara mereka harus menghutang kesana-kemari demi hanya untuk mengadakan acara tersebut, karena ternyata menurut pengakuan yang telah meninggalkan acara yan memberatkan ini, alsan yang paling kuat mengapa mereka harus mengadakan adalah
- takut diasingkan
- dianggap melawan adat kalau tidak menyelenggarakan acara tersebut

Tidak hanya cukup disitu, bahkan beberapa orang yang gemar mendatangi acara ini tidak segan-segan mengatakan ini sunnah rasul yang seyogyanya terus dilestarikan, baik dengan menyitir hadist-hadist nabi صلی الله عليه وسلم (padahal hadistnya lemah dan palsu), atau menafsirkan hadist-hadist dengan penafsiran yang jauh dari kebenaran, atau sekedar mengutip fatwa-fatwa guru mereka, kemudian menyandarkan bahawa acara seperti ini adalah termasuk ciri khas dari penganut mazhab Syafi'i. (padahal justru mazhab syafi'i sebenarnya yang mengatakan ini termasuk bid'ah yang mungkar sebagaimana akan saya jelaskan insya Allah.)


ASAL USUL TAHLILAN

Sebelum Islam masuk ke Indonesia, telah ada berbagai macam kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar penduduk tanah air ini, diantaranya keyakinan-keyakinan yan mendominasi saat itu adalah Animisme dan Dinamisme. Diantara mereka menyakini bahwa arwah yang telah di cabut dari jasadnya akan gentayangan disekitar rumah selama tujuh hari, kemudian setelahnya akan meninggalkan tempat tersebut dan akan kembali pada hari ke empat puluh, hari keseratus dan hari keseribunya atau mereka menyakini bahwa arwah akan datang setiap tanggal dan bulan dimana dia meninggal ia kan kembali ketempat tersebut (dan keyakinan seperti ini masih melekat kuat di hati kalangan orang awam ditanah air ini sampai hari ini). sehingga masyarakat pada saat itu ketakutan akan gangguan arwah
tersebut dan membacakan mantra-mantra sesuai dengan keyainan mereka.

Setelah Islam masuk dibawa oleh ulama yang berdagang ke tanah air ini, mereka memandang bahwa ibi adalah suatu kebiasaan yang menyelisihi syariat Islam, lalu mereka berusaha menghapusnya dengan perlahan, dengan cara memasukkan bacaan-bacaan thoyyibah sebagai pengganti mantra-mantra yang tidak dibenarkan menurut ajaran Islam dengan harapan supaya mereka bias berubah sedikit demi sedikit dan meninggalkan acara tersebut menuju acara Islam yang murni. Akan tetapi sebelum tujuan akhir ini terwujud, dan acara pembacaan kalimat-kaimat toyyibah ini sudah menggantikan bacaan mantra-mantra yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, para ulama yang bertujuan baik ini meninggal dunia, sehingga datanglah generasi selanjutnya yang mereka ini tidak mengetahui tujuan generasi awal yang telah mengadakan acara tersebut dengan maksud untuk meninggalkan secara perlahan.

Perkembangan selanjutnya datanglah generasi setelah mereka dan demikian seterusnya, kemudian pembacaan kalimat toyyibah ini mengalami banyak perubahan baik penambahan atau pengurangan dari generasi ke generasi, sehingga sering kita jumpai acara tahlilan disuatu daerah berbeda dengan prosesi tahlilan di tempat lain (ini menunjukan bahwa acara yasinan dn tahlilan sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh nabi kita dan tidak pernah dilakukan oleh para sahabat yang mulia dan juga bukan termasuk sunnah, seandainya mereka telah melakukannya pasti sampai khobarnya kepada kita bagaimana prosesi acara tersebut, sebagaimana sunnah-sunnah yang jelas disyariatkan dan telah mereka lakukan, sehingga kita mengetahui bagaimana kita harus mengamalkannya sesuai dengan contohnya.) Sampai hari ini

http://islamtanpasyirikkhurafatdanbidah.blogspot.com/2010/10/bab-1-sekilas-yasinan-dan-tahlilan.html

65 komentar — Skip ke Kotak Komentar

Mujaim mengatakan...

setuju saya dengan pendapat anda.Karena islam masuk ke Indonesia dengan damai.Janganlah kebiasaan dan adat istidat kita dibuang begitu saja, karena adat dan budaya kita berbeda dengan negara lain.Adat budaya yang dikembangkan oleh nenek moyang kita penuh kearifan dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan dinegara kita, yang salah satuanya adalah tahlilan.Dengan tahlilan itu bentuk kerukunan umat muslim di Indonesia,jika ada aliran yang menentang tahlilan , karena mereka tidak suka kerukunan dan persatuan umat muslim dinegara kita.Ingat hari raya Idhul fitri dan hari raya Idhul adha juga Nabi Muhamad SAW mengdofsi budaya Kafir Qurais yang mempunyai dua hari raya besar yang selalu diperingai oleh orang qurais.Jadi apa salahnya budaya kita dalam hal kematian dikemas lebih islami dalam bentuk tahlilaln.Ingat tahlilan ini sudah dilakukan oleh para kiyai dan ulama kita yang sudah banyak hapal Alquran.Bagaimana dengan orang-orang yang melarang tahlilan, apakah mereka sudah hapal Alquran?.Ingat negara luar tidak suka dengan persatuan dan kesetauan negara kita mereka berusaha mencoba memecah belah umat muslim dinegara kita dengan kedok agama dan mengatakan bidah.

Unknown mengatakan...

BUNG MUJAIM: waduhhhh...... yang menetentang tahlilan itu buka berarti mereka tidak suka kerukunan dan persatuan umat muslim di indonesia, tetapi itulah syariat islam/ hukum islam, ingat ya hukum islam yang membuat itu bukan manusia tetapi Allah SWT, jadi tidak mungkin ada perubahan/ diamandemenkan, kalau masalah mengdofsi budaya kayaknya semua agama mempunyai hari besar ya nda gan?
ingat pedoman umat islam itu hanya alquran dan as-sunnah tidak ada yang lain, kalaupun ada hukum-hukum yang tidak tercantum pada alquran dan assunah itu berarti mempergunakan al-ijma da al-qiyas itu pun harus sesuai tarjih para ulama yang bener2 akurat jd kita sebagai umat islam tidak terjerumus kepada hal2 yang dibiid'ahkan atau menjalani dengan pedoman hadis lemah atau palsu, ingat yahhh ... agama islam bukan agama yang pertama masuk diindonesia, yang pertama masuk keindonesia adalah agama hindu-budha jadi para penyebar agama islam tidak sepenuhnya melarang tetpi merubah dengan bacaan2 islami, kata orang dilingkunngan tempat tinggalku tahlilan itu anjuran imam syafi'i, huuhhh padahal imam syafii pun melarang dan meyebutkan sebagai bid'ah mungkarot

Unknown mengatakan...

Banyak orang sok tahu soal tahlilan. Kalau mau tahu banyak tentang tahlilan ya datang ke pondok pesntren di sana datanya ada. Dari keturunan nabi di Indonesia banyak. Bukan dari buku-buku yang sudah dicetak diputar balik oleh tangan-tangan kotor untuk menghancurkan umat Islam. Jaman dulu itu tidak ada buku karena kertas mahal. nenek saya dulu membeli Al Qur'an harus jual kerbau karena harga satu Qur'an senilai sau ekor kerbau. Itu yang punya uang, yang tidak punya ya hapalan. Di jaman merdeka sekolah masih banyak yang belum memakai kertas dan pulpen. Nulisnya pakai sabak dan gerip. Sabak itu terbuat dari tanah yang warnanya hitam gerip berupa batu kecil panjang yang bisa menggores dibentuk tulisan, kalau sudah hapal dihapus. Jaman dulu yang jadi andalan ialah hapalan. Bagi yang suka nulis itu diragukan kecerdasannya.

Kim cuwa mengatakan...

kturunan nabi tidak di jamin oleh dalil keselamatannyah!
kan'an itu kan anaknyah nabi Nuh As,,,,,
apakah dia di jamin selamat oleh Allah?

youcke mengatakan...

SEJARAH YASINAN DAPAT DI CARI DI PERPUSTAKAAN BELANDA (LEIDEN), banyak sudah beberapa orang yang telah

AMIRKONEK mengatakan...

Assalamu\alaikum" Mengenai kegiatan Tahlil dan yasin menurutku jangan diperdebatkan, dasar masing-2 sudah ada, menurutku do'a tahlil adalah suatu amalan yang memotifasi dari para ulama untuk mencintai amalan yang baik yang mana bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Jaman dahulu orang bertahlil tidak bisa dihitung jumlahnya sedang sekarang ada jumlah hitungan. ini jelas tujuan dari dibuatnya langkah-2 do'a tahlil adalah pembelajaran bertaukhid kepada Allah dan bersedekah dengan tidak harus pakai harta untuk orang yang masih hidup maupun yang hidup.kembali lagi kalau kita mengikuti tahlilnya para hamba Allah yang yang hidup zaman itu mungkin kita tidak sanggup. maka para wali songo mengambil amalan-2 yang dilakukan oleh para walilullah di hadratulmaut dan disusunlah do'a tahlil ...mengenai dasarnya banyak arti-2 al-Qur'an yang meyuruh orang mukmin mendo'akan saudaranya yang telah mendahului kembalinya kepada Allah. Seperti syarat dalam kutbah juma'at kedua yaitu mendo'akan orang yang telah meninggal.makasih.

Unknown mengatakan...

tahlil dan yasin itu bukan aliran hanya budaya. no sekte in muslim only islam dr naik.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Jadikan Alquran sbagai petunjuk baru hadis...jgn pake hadis jika mensilihi Alquran meskipun sahih...ad baiknya tanya kepada para ahli hadis sahih ato tidaknya...antara tradisi dan syar'i mana yg hrus didahulukan...mari mengaji dan mengkaji tdk pada satu guru saja...smoga Allah memberi kmudahan pada kita semua....Amin

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Jadikan Alquran sbagai petunjuk baru hadis...jgn pake hadis jika mensilihi Alquran meskipun sahih...ad baiknya tanya kepada para ahli hadis sahih ato tidaknya...antara tradisi dan syar'i mana yg hrus didahulukan...mari mengaji dan mengkaji tdk pada satu guru saja...smoga Allah memberi kmudahan pada kita semua....Amin

Unknown mengatakan...

Berfikirlah secara terbuka (open minded) untuk mencari kebenaran, jangan emosi dan terpaku kepada satu sumber saja. Isyallah nanti anda akan menemukan kebenaran itu.

Walaupun kerangka pikir kita telah terbentuk dari orang tua, nenek, puyang dan seterusnya, bila ada sumber yang baru kita ketahui tetapi lebih akurat dan dasarnya kuat maka tidak salahnya kita merombak kerangka pikir tersebut . Berdebat hendaknya bukan untuk menegakkan harga diri (gengsi) tetapi demi mencari kebenaran.

Unknown mengatakan...

wahai ahki sekalian. .. ingatlah allah selalu memberi petunjuk kebenaran kpd hambanya yg beriman. aku tdk stuju pabila dlm suatu agama ada perdebatan yg mutlaq itu saling menyalahkan. bagi ku ajakanku pabila kita menjumpai suatu perbedaan sebaik nya jngn kita berfikir bhwa ini paling benar tp kita ngaji lg dg seksama bukan merasa paling sempurna. siapa yg bener ialah yg menggaji bukan yg hanya mengikuti atau hanya berbicara. salam erat silahturahmi

MGMP PAI Lampung Tengah mengatakan...

bagus, terus kaji Quran dan Hadits sehingga Islam terlaksana dengan sebenarnya.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, saling menghargai dan saling menghormatilah, dan tolong menolonglah dalam kebaikan. saran saya, ta'aruf dulu dengan ilmu yang akhi-akhi dapatkan, agar tak salah dalam melangkah. karena sesungguhnya Allah Maha Tahu, apa-apa yang tidak hamba-Nya ketahui, wallahualam...

Rizal mengatakan...

saya tidak permasalahkan jika itu bukan ajaran islam, misal ajaran kristen atau budha dan hindu dan lain lain, hanya saja saya ingin kita menyadari ini agama islam adalah agama wahyu bukan agama nenek moyang, sehingga sumber utama dan paling utama dalam mengambil ajaran islam adalah Alquran, Assunnah dan ijma ulama yang disepakati dalam kebaikan, tentu pendapat yang terdekat kepada alquran dari pendapat-pendapat tersebut. silahkan buka surat al Hujurat ayat 1 dan buka surat ali imron ayat 31-32. sesama muslim wajib saling menasehati dalam kebaikan dan ketaatan, semoga amal ibdah kita berdasrkan sumber yang jelas sehingga tidak rugi dalam pahala dan ridho NYA

Unknown mengatakan...

kalau aku sih masalah yasinan, tahlilan n selametan lebih percaya pada mantan kyai hindu ustadz abdul aziz daripada pendapat para ustadz/kyai asli Islam yang mendukung ritual tersebut.

Unknown mengatakan...

Bismillah, Biasakan yg benar, jangan membenarkan yg biasa👍

Harun Arahab mengatakan...

Asslmkm wr wb berdoa untuk sesama muslim itu lebih baik dari pada menghujat coba kalau orang tua anda yg meninggal di doakan oleh sesama muslim apakah anda akan melarangnya karena itu bid'ah ?
Semoga muslim yg suka berdoa untuk saudaranya bila meninggal banyak yg mensholatkan dan berdoa untuknya. Amiin

Harun Arahab mengatakan...

Asslmkm wr wb berdoa untuk sesama muslim itu lebih baik dari pada menghujat coba kalau orang tua anda yg meninggal di doakan oleh sesama muslim apakah anda akan melarangnya karena itu bid'ah ?
Semoga muslim yg suka berdoa untuk saudaranya bila meninggal banyak yg mensholatkan dan berdoa untuknya. Amiin

dinar mengatakan...

Tegakkan Alquran dan Sunnah dengan sungguh2....
Niscaya anda tau semua jawabannya

Unknown mengatakan...

assalamu 'alaikum, antum sekalian bisa dibaca al-qur'an QS 02:170, QS 33:36, QS 24:51, QS 06:116 dan QS 07:176, terimakasih.
Wassalamu 'alaikum.

Unknown mengatakan...

Tahlil aja yang diributin mas. Kapan majunya Kita ini. Mending hapalin tuh ayat Alqur'an.

Unknown mengatakan...

Betul mas.

Siroj Munir mengatakan...

saya setuju: biasakan yang benar, jangan membenarkan yang sudah biasa.
Supaya mengetahui hal yang benar maka kita harus banyak mengaji(belajar ilmu agama dari Al Qur'an dan Hadits)

Rizal mengatakan...

Agama kita agama dalil sodara2, harap lebih detail dalam mengkaji ilmu agama, sehingga kita tidak tertipu dari para pemalsu dan penghancur (musuh) islam.
Contoh sederhana : bahasa indonesia yg baku berdasarkan KBBI untuk "gw" adalah saya, aku. Coba sodara2 melamar pekerjaan dengan surat yg isinya gw, abdi, urang, atau bahasa lainnya pasti ditolak, gak etis, dan gak baku, nah apalagi dalam masalah ibadah. Ya harus jelas donk dalilnya

Unknown mengatakan...

Ada 4 mazhab..syafi'i,hambali,maliki,hanafi..pendapat mereka gk da yg sama.dan mereka tidak mengatakan saya yg paling benar..apakah yg berbeda dg syafi'i pasti masuk neraka..apakah mazhab selain syafii pasti masuk neraka...ingat.perbedaan afalah rahmat..amalan yg baik knp harus ditinggalkan..lebih senang mana coba..ada kematian tapi malamnya diadakan melekan(tidak tidur) dg main gaple,kartu remi dll..atau diadakan tahlilan...yg menjadi masalah kalau pengkhususan ayat yasin aja dibaca gk boleh ayat lain..tahlilan khan isinya berbagai bacaan thoyibah dan ayat2 qur'an..adakah yg menyalahi aturan islam dalam bacaanya????

Kang Syahid mengatakan...

iya jangan sok yang paling benar dalam masalah ibadah, hal tahlilan dan yasinan itu tidak di permasalahkan oleh ulama jaman dahulu yang keilmuan nya sangat kuat dan bagus,kita yang ilmu angamanya juga ga seberapa udah nuduh bahwa perilaku itu salah padahal dalam islam diajarkan makan buatlah perilaku yang baik sehingga perilaku itu bisa lebih meningkatkan ketawaan kepada allah bukan dicaci di tuduh itu jelak uhhh

Rizal mengatakan...

jika perbedaan adalah rahmat maka persatuan adalah bencana, hati2 kawan itu bukan hadits rosul, itu hadits palsu. telitilah dalam sanad dan perowi nya.

para ulama berbeda dalam hal cabang agama baik aqidah maupun fiqih, perbedaan mereka adalah dalam koridor keilmuan sehingga tidak keluar dari frame perbedaan antara ilmu VS ilmu, nah klo sekarang perbedaan sekarang perbedaannya antara manusia sama setan, coba telusuri dan teliti sendiri dari sumber2 yang valid apakah ke4 imam madzhab tersebut ada yg yasinan??? TENTU TIDAK

Unknown mengatakan...

Setuju...Karena bid'ah adalah sesat dan sesat di neraka.

Unknown mengatakan...

biarkan masuk neraka dengan kalimat lailaha illalloh, surga neraka adalah urusan Allah.....ikhlaskan kami mengenggam kalimat ini sampai akhir hayat. Allah lah yang menilai, silahkan manusia menilai.....Laa ilaaha illalloh Muhammadurrosululloh.....

duniaku mengatakan...

setuju....yg penting laa ilaaha illaloh muhammadurrosululloh...mau neraka atau surga g masalah

Unknown mengatakan...

Udahlah...qt s'sma muslim g'ush sling mengintimidasih satu sama lain. Yg penting itu baik dan tdk sampai memperpecah belah agama islam,ngapain sih qt menjatuhkan.
Ingat bila qt ingin kuat qt harus bersatu.jangan cm akal fikiran yg qt pakai, HATI jg di gunakan.

Rizal mengatakan...

guys, bro, wake up people!! yang namanya 1+1=2. dimana saja rumus itu baku karena bisa dibuktikan, dari benua afrika sampai australia, semua akan menjawab dengan jawaban yg sama. nah klo dalam perkara dunia saja ada barang bukti, maka bgmn dgn agama alloh, masa iya gak ada barrang bukti asal beramal aja, asal ibdah aja yg penting baik, bagus. giliran demonstrasi aja pada teriak singkirkan pemimpin dzolim, giliran diajak tegakan agama dengan barang bukti bukan dengan perasaan justru pada susah. gimana indo mau aman sejahtera, sebagaimana harapan kalian.

Unknown mengatakan...

Islam itu mudah. Sudah ada tuntunan dari rosulallah. Pelajari sehingga berilmu dan amalkan.

Masalah tahlil pada jaman Wali songo sudah dikawatirkan.
Tentang bagaimana Sunan Ampel yang memperingatkan Sunan Kalijaga yang masih melestarikan budaya Hindu/Budha ketika itu (SELAMATAN). Saat Sunan Ampel memperingatkan tentang hal tersebut, akan tetapi oleh Sunan Kalijaga dijawab, “BIARLAH NANTI GENERASI SETELAH KITA KETIKA ISLAM TELAH TERTANAM DI HATI MASYARAKAT YANG AKAN MENGHILANGKAN BUDAYA TAHLILAN ITU”.

Sunan Kalijogo mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, sesaji, wayang, gamelan disisipkan dalam ajaran islam. Akan tetepi Sunan Ampel mempunyai kekhawatiran dikemudian hari adat istiadat dan upacara lama tersebut nantinya akan dianggap sebagai ajaran yang berasal dari Agama Islam. Sunan Kudus memberikan pengertian, ia mempunyai keyakinan bahwa di belakang hari akan ada yang menyempurnakannya. Sunan Kudus berkeyakinan bahwa kelak akan ada yang mengingatkan bahwa kegiatan itu sebenarnya BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI AJARAN AGAMA ISLAM. Para Sunan tersebut mengajarkan agama islam dengan mencoba menerima sisa ajaran agama Hindu dan Budha didalam menyampaikan ajaran islam agar diterima masyarakat.

Dapat kita simpulkan :
1. Bahwa kegiatan seperti tahlilan, selamatan, peringatan kematian (7 hari, 40 hari, 1000 hari, dll) itu merupakan ajaran agama Hindu/Budha yang dulu digunakan oleh para Sunan untuk dakwah Islam agar masyarakat mau menerima ajaran islam.

 
2. Berarti ada “tugas” yang belum selesai yang harus disampaikan pada generasi saat ini.

3.Bagi mereka yang ngotot mengerjakan kegiatan tersebut. Ada baiknya kita ingatkan mereka tentang sebuah hadist Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan dari jalur Ummul Mu’minin Aisyah rodhiyallahu ‘anha (yang artinya),“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718.)

Jadi apakah kita menjadi generasi yang di harapkan Sunan Kalijaga untuk menghentikan Tahlilan...?

Nas mengatakan...

Berdebat degn komentar yg panjang tdk akan menyelesaikan masalah olehnya itu mari kita umat islam duduk bersama supaya kita bisa saling memahami..

Agama bukan ttg siapa yg benar tpi tentang bagaimana kita bisa bersama dalam sebuah perbedaan..

Purna mengatakan...

Ilmu Agama Pada Dasarnya Tidak Allah Tambah, Tapi Allah Kurangi, Allah Ambil Melalui Dipanggilnya Para Ulama Ulama Ke Sisi-Nya.
Dan Saya Yakin Ulama Yg Lebih Dulu Ada, Mereka Tidak Lebih Bodoh Dari Kita.
SEKARANG SAATNYA UMAT ISLAM BERSATU, RAPATKAN BARISAN, LAWAN LIBERALISME, KAPITALISME, KOMUNISME DAN KRISTENISASI

Adam S.I.R mengatakan...

Untuk apa coba. Komat kamit baca tapi gak tahu artinya atau apa makna dari yang dibaca. Niat bacanya malah mengirim apaan tahu ke roh tsb. zaman gini masih ada kepercayaan jahiliah seprrti ini. Padahal tidak muhammad aja nggak mengerjakannya (Dalil yg bilang menentang ini hadis lemah ) marilah jangan ikuti pekerjaan yg salah by nenek moyang kita,
Al-Baqarah : 170

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, \"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,\" mereka menjawab, \"(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (melakukannya).\" Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun dan tidak mendapat petunjuk.

catatan : Di arab tidak ada tradisi yasin dan tahlilah begini

hjjjkk;;;; mengatakan...

SIAPA YANG TAHU,
BOLEH JADI SEBELUM NENEK MOYANG KITA YANG KATANYA BERAGAMA HINDU ATAU BUDHA SUDAH ADA NENEK MOYANG KITA YANG LEBIH TUA DARI KETURUNAN PARA NABI/ROSUL SEBELUMNYA SEPERTI NABI SYST ALAIHISSALAM ATAU NABI NUH ALAIHISSALAM ATAU BAHKAN NABI IBROHIM ALAIHISSALAM PERNAH SINGGAH DI NUSANTARA INI YANG TELAH MENYAMPAIKAN RISALAH ILAHI KEPADA KAUMNYA, TAPI KEMUDIAN DISELEWENGKAN OLEH KAUM TERAKHIRNYA SEPERTI HINDU & BUDHA. WALLAHU A'LAM BISSOAB.

JANGAN MENYAMPAIKAN KEPASTIAN SESUATU HAL YANG BELUM DIMENGERTI. SEHINGGA BAHAYA SESAT MENYESATKAN TERHINDARI.

Unknown mengatakan...

Maaf yaaa..jgn tersinggung klu yg disampaikan itu benar harus kita terima wlaupun itu tak cocok dgn hati kita,jngn kita mengutamakan super ego terutama tntang agama.Memang kadang kala kita suatu saat menolak kebenaran tapi pada suatu saat kita butuh kebenran pada saat itu.

Unknown mengatakan...

nah.... setuju sy

Unknown mengatakan...

Punten ah sesama islam/muslim sing alakur nya, bilih di keprokan ku amu ngewa ka islam

,cuma alloh yg tahu segalanya....amiiinnn

Unknown mengatakan...

Punten ah sesama islam/muslim sing alakur nya, bilih di keprokan ku amu ngewa ka islam

,cuma alloh yg tahu segalanya....amiiinnn

Unknown mengatakan...

Ke satu :
Asalalammualaikum wr wb sadulur, saderek, sahabat

Sebetulnya Yasinan dan Tahlilan bukan dari ajaran nenek moyang kita (sebelum Islam), itu adalah cara menyebarkan agama Islam pada saat itu yang masih dominan dengan Animisme, Hindu dan Budha. Islam pada saat itu dan Tahlilan dan Yasinan bukan untuk mempermudah Islam Masuk.
Ilustrasi "Dengan mengundang dan mendoakan orang yang sudah meninggal dengan bersama-sama berkumpul dan dijawalkan ,7,40,100 dan 1000 hari..bla..bla... dimana biasa diundang di kampung atau desa pada saat itu, mereka mudah untuk dikumpulkan dengan suguhan makanan seadanya dan doa bersama dan sedikit tauziah, disitulah momen Islam bisa disebarkan cukup luas di Indonesia dan sangat cepat dibandingkan dengan agama lain yang baru masuk ke wilayah Indonesia (pada saat itu belum Indonesia tapi kita bilang nusantaralah), Dengan mudah dikumpulkan dan penyebaran saat itu dimana sang penguasa atau keranjaan saat itu tidak melarangnya karena dinilai yang dilakukan sangat aif, maka penyebaran Isalam di Nusantara saat itu sangat pesat. Contoh Lain Gamelan di keraton pada saat (perjuangan para wali) satu syuro biasanya dilakukan di depan mesjid dan Gamelan ada Gamelan Lanang dan Wadon, mereka dipisahkan antara laki2 dan perempuan lalu di atasnya bertuliskan kalimat syahadat (Bahasa Arab), dan bagi yang tidak mengetahuinya maka akan bertanya tulisan apa itu maka para kyai atau ustad akan menjelaskan Arti Syahadat itu dan yang membacanya diajak untuk mengerti tentang Syahadat (istilahnya di islamkanlah), juga perwayangan dimana wayang di Nusantara pada saat itu tidak sama dengan wayang yang ada di negeri asalnya, dimana Sang semar dan punakawan yang punya ilmu yang tidak bisa dikalahkan dengan ilmu kamah syadat/sahadat , dimana orang dikumpulkan dengan sedikit guyonan dan diperkenalkan Islam, jadi Ini bukan alat nenek moyang tetapi ini Politik Islam dengan pintarnya para Wali.





Unknown mengatakan...

ke dua :
Kemabali ke Tahlilan dan Yasinan, boleh-boleh saja dan ini bukan Wajib, dan pelaksanaannya tidak memberatkan bagi keluarga yang ditinggalkan alias semampunya, dan perlu diingat ini bukan kewajiban dan yang salahnya sifat manusia saat mempunyai sifat Riya, ingin pamer dan ingin disebut layak dan akhirnya memaksakan diri atau ada pemikiran yang merupakan keharusan, padahal jika tidak dilaksanakan juga tidak apa-apa. Dan bacaan ayat yasin ini sebenarnya untuk mengajarkan umat islam pada saat itu akan bahasa Quran, karena kalau harus dibaca seluruh ayat quran seluruhnya jelas pasti memakan waktu lama, jadi ini merupakan acara penyebaran Islam pada saat itu.

Dan dijelaskan oleh para kyai dan ustad bahwa doa yang sampai untuk orang tua adalah hanya anak orang yang shaleh yang akan sampai(Anak yang Sholeh) dan perihal mengirim doa dengan sukarela kepada Alamarhum/mah yang dikirimkan melalui acara yasinan itu adalah hak perogatifnya Allah. Memang tidak ada ada hadisnya (sekali lagi ini perogatifnya Allah dan kita kembalikan kepada Allah)

Nah di abad ini dan pada saat era digital lebih dasyat lagi dimana hukum hukum ini dibenturkan, bahkan antar golongan islam juga dibenturkan anatara Islam ala muhammadiya, NU, Persis dan lain-lain terus dibenturkan agar umat islam terus terpecah dan saling menyalahkan dan hanya satu yang benar.... lalu pertanyaannya "kenapa harus dibentur-benturkan ??... yang jelas Islam di Indonesia ingin di klaim kelompok Islam padahal Quran sama, Tuhannya sama, Sholatnya sama, karena di Indonesia yang di sebut Islam Nusantara berbeda dengan di Arab, perbedaannya hanya satu yaitu saling menghargai dan dan Persatuan Islam,

Unknown mengatakan...

ke tiga :
Simple kata "Islam saya begini, Islam Kamu begitu tapi kita sama hanya kepada Allah dan Quran" Mana yang menurut kamu yang paling benar dan kamu yakinin yang paling benar, sebab yang akan mempertanggungjawabkan adalah dirikamu sendiri, kamu mmau aliran mana yang kamu yakinin atau kamu gabungkan keyakinan dari golongan Islam yang lain yang menurut kamu yang paling benar dan akan dipertanggungjawabkan sendiri. Kamu bisa belajar dari berbagai aliran ustad kuncinya kamu harus yakinin yang dilakukan dan yang dipilih adalah benar, jangan ragu-ragu sebab Allah Maha Tahu. Terus mencari tahu dan jangan memaksakan kepada orang lain, biarkan mereka memilih sendiri, karena jika kamu memaksakan kepada orang lain dan ternyata yang dipaksakan itu yang salah maka kamu ikut bertanggng jawab.

Sala Islam Damai dan Islam itu Mudah dan Islam itu Indah.

Assalamualikum ka sadaya.

Anonim mengatakan...

Ayo bersatu jalin ukhuwah islamiyah qita...!
Masalah yasinan tahlilan jangan di ributin.
Tapi di kerjain kalo bisa setiap hari berzikir Baca yasin baca tahlil baca istigfar baca tasbih baca sholawat.
Karena itu semua di perintah Alloh SWT dan Rosululloh SAW.
Baik di tempat meninggal di mesjid,musolla di rumah atau di kuburan dll.kapan dan dimanapun kecuali di wc ya. Yg jadi bid'ah itu klo kita batasi waktu dan tempatnya yg ga ada tuntunan al quran, sunnah

Anonim mengatakan...

Semoga bermanfaat. Aaamiin. Bibarokah al fatihah...

Sanul mengatakan...

La imam syafii mengatakan. Ini Bidah .lalu kalian mengatakan tidak apa apa. Terus siapa anda? Dan siapa imam syafii? padahal syafii adalah imamnya para kiyai. Dan mengapa kiyai melestarikan apa yang imam safii membidahkan kegiatan itu bos. Siapa anda?

Unknown mengatakan...

Ammin ya allah!

Unknown mengatakan...

Setuju..pak ahsanul haq..saya sependapat dengan anda

Unknown mengatakan...

Jempol 2 setujuuuu

Unek Unek Hati mengatakan...

Tahlil dan yasinan merupakan unsur budaya, bukan tuntunan Agama sesuai dengan sejarahnya, yang melakukan dengan alasan agar menjalin silaturami sesama umat agama islam,dan nilai persatuan indonesia.akantetapi tahlil sekarang dengan tahlil yang dulu diciptakan dan dipelopori oleh sunan kali jaga berbeda.Masa saya kecil kita tahlilan dan mengaji di tilam penuh dengan kehilasan tanpa diberi makan apalagi dibayar, sementara pada masa sekarang begitu mahalnya acara kematian,saya sempat meneteskan airmata ketika ada orang tua sakit parah, ia berdoa sambil terbaring di hadapan saya "ya Allah jangan kau jemput dulu yawa saya karena saya dan anak saya belum memiliki uang untuk biaya sampai tujuhari' inilah yng membuat menangis dan memeluk orang tua tersebut.semakin lama acara thlilan bukan bacaan dan do'a untuk orang tua,saudara yang meninggal.yang dipikirkan oleh orang yang ditinggalkan, tapi bagai mana cara untuk bisa mendatangkan orang untuk acara sampai tujuh hari.sementara mereka datang harus diperlakukan sebagai tamu bahkan lebih dari orang yang diminta tenaganya.(Orang kaya yang meninggal jauh lebih banyak yang datang daripada orang miskin yang meninggal)"pendapat ini merupakan pendapat dan unek-unek hatisaya. tuntunan nabi akan selamanya tidak ada perubahan, sedangkan yang bukan tuntunan nabi akan selalu dimanfaatkan oleh orang tertentu. maaf jika pendapat ini ada yang merasa sakit hati saya mohon maaf, tapi inilah yang terjadi di masyarakat. terima atau tidak budaya akan selaluberubah sesuai dengan jamannya .sementara ajaran nabi akan tetap dengan fitrahnya.

Unknown mengatakan...

mntaaab ....betul sekali....cerdas jwabnnya

Agustinririndwi20 mengatakan...

Saya setuju bgt kak, saya udah belajar mengaji dan saya dapat ilmu yang sesuai.

washifaya mengatakan...

Real pengalaman saya setelah pemakaman almarhumah ibu , banyak sodara dan tetangga menanyakan ttg tahlilan engga?, saya jawab keluarga tidak mengadakan acara tahlilan.




Unknown mengatakan...

Se7

Unknown mengatakan...

Gini lo bro, kalo mau ngomong bid'ah ya cari tau dulu bid'ah itu apa, terus baru bilang yang bid'ah dari tahlilan itu apa.

vixion sutami club mengatakan...

Y buat apa kita mlkukan sesuatu yg gak diajarkan rasullah...

vixion sutami club mengatakan...

Cb ikutin aja hadis rasull yg udah jelas sheh jelas diucapkan. Yg bisa menolong kita itu hanya amal ibdah kita amal jariah kita. Doaa anak2 soleh. Itu udh jlasss. Ktika mninggal anak cucu adam putus smua amal ibdah kculi 3 perkara... Itu aja pak. Klo yasin tahlil bsa nolong kita. Enak donk. Bayar aja orang. Sruh tahlil sbulan sx. Krna emng thlil itu niat nya gt bagi orang awam... Sbner nya yg slh bkn tahlilnya. Tp caranya.... Dripda undng orng bnyak2. Mnding kita abis solat tahlilan yasin. Mlh lbh baik.. Gt mksud sbnrnya bkn mnyalahkan tahlil. Tp caranya aja. Cm smua kmbali lg dri iman. Kita mslim. Smua sodara. Perbdaan ttp ada. Tp allah swt than kami. Rsllh mhmmd .rasul kami

Aaa mengatakan...

Sudah jelas dalam al Qur'an sudah aku sempurnakan agama ini, jangan ditambah dan dikurangi. Saya liat ada thalilan pake nada tinggi atw teriak2, Allah itu maha mendengar, bacalah nama Allah dengan lembut, lag kenapa harus ada yg teriak2 jika mencari kekhusukan.

Unknown mengatakan...

Sadar mas, kiamat sudah dekat

Unknown mengatakan...

Bagus, itu namanya berprinsip

Unknown mengatakan...

Oh hanya budaya .ok lah .kalo tdk salah ini ajaran si snock.

Unknown mengatakan...

Yang pasti jangan panatik kan dengan sesama agama islam...
Itu baru wujud kedamaian, karena semua nya kita kembalikan kepada Alloh s.w.t

Posting Komentar — or Kembali ke Postingan